#Konsultasi Syariah. Tips Cerdas Melawan Sifat Ujub Prespektif Sayyid Bakri al-Makki

Benteng Melawan Sifat Ujub

Karakter yang baik ialah karakter manusia yang mau meninggalkan sifat berbangga diri (Ujub), meninggalkan perbuatan yang hanya ingin di puji oleh orang lain (riya’). Dan juga meninggalkan perkara yang selalu tidak suka atas nikmat yang di peroleh oleh orang lain (Hasut). Dan juga meninggalkan sifat yang selalu meremehkan orang lain.

Kalau seorang hamba mampu meninggalkan sifat-sifat yang tidak terpuji, maka selayaknya ia menjadi insan yang mulia.

Seseorang dapat terjerumus kedalam penyakit ujub dengan 5 perkara ini

Harta

Seorang hamba pasti menginginkan akhlak yang baik meskipun jalan yang ia lalui jauh dari kata islam, terkadang semua itu ia lakukan karena faktor ekonomi, bukan kehendak hati nuraninya sendiri.

Seperti oranng mencuri ia tahu kalau mencuri itu dosa, bahkan kalau ia di tanya pasti ingin masuk surga dan ingin menjadi orang yang baik, Namun, karena tuntutan ekonomi yang harus seimbang, maka ia rela melakukan hal yang buruk ini.


Baca Juga: Kesengsaraan Puasa Di Negri matador, Ini Alasannya

Lalu bagaimana dengan orang kaya, kita sudah jelas kalau orang mencuri itu dosa, Tapi, jangan meresa aman dari rayuan syetan, kenapa begitu, sebab, orang kaya harta tetap menjadi prioritas bujukan syetan seperti  merasa kaya dari pada orang lain.

Hafalan

Penjelasan Yang di atas sudah jelas, jalan yang di lalui sudah buruk secara dlohir, apakah jalan yang sudah jelas-jelas benarnya, masih tidak aman dengan rayuan syetan, pasti jawabannya ia .

Contoh konkritnya orang yang hafal al-qur’an atau hafal beribu-ribu bait, terkadang merasa dirinya bisa, merasa dirinya yang paling cerdas dalam mengahafal, tanpa di sadari ia sudah masuk ke dalam perangkap syetan.

Ketampanan

Penjelasan ini terkait hal-hal yang melekat pada diri seseorang seperti ketampanan, idealnya bentuk fisik, hal seperti ini juga tidak luput dari bujuk rayuan syetan, agar selalu merasa berbangga diri, paling tampan sendiri, bertingkah semaunya.

Ilmu

Ilmu merupakan salah satu jurus pamungkas untuk membentengi diri dari rayuan syetan, meskipun ilmu menjadi benteng, sampai  syetan takut, Tapi, tidak semerta-merta syetan akan diam saja, malahan syetan akan mencoba dengan segala cara agar seorang hamba terjerumus.

Seorang yang berilmu pasti ada cacat yang dapat merobohkan benteng tersebut yakni ketika seorang hamba itu merasa lebih bisa, merasa lebih pandai berbicara di berbagai forum, Nah, kondisi seperti akan di gunakan oleh syetan untuk terus memompa agar seorang hamba ujub.

Pujian Dari Masyarakat

Pujian seseorang secara langsung kepada orang lain, dapat menimbulkan perasaan ‘ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya. Makin lama perasaan itu akan menumpuk dalam hatinya, maka ia akan semakin dekat kepada kebinasaan dan kegagalan sedikit demi sedikit. Karena orang yang mempercayai pujian itu akan selalu merasa bangga dan dirinya punya kelebihan yang tidak di miliki oleh orang lain.

Pujian ini biasanya datang saat seseorang meraih sesuatu yang tidak di raih oleh orang lain

Lalu bagaimana untuk membentengi dari sifat ujub, 

Banyak cara untuk membentengi diri kita dari sifat ujub, yang pertama melihat orang lain yang lebih sempurna darinya baik dalam segi penampilan, ketampanan, kekayaan atau keilmuan dengan tips seperti ini hati tidak akan ujub, sebab, di atas kita masih ada yang lebih baik.

Baca Juga: Kesunnahan membawa Kerangka Bunga Untuk Kematian

Yang kedua selalu merasa dan berkenyakinan bahwa semua yang kita miliki semata-semata titipan dari Allah Swt, kita sejatinya tidak memiliki apa-apa yang pantas untuk di pamerkan kepada orang lain.

Dengan berkenyakinan seperti ini Insa Allah  kita akan terhindar dari rayuan syetan serta memperbanyak baca kalimat tauhid dan membaca Bismillahirohmanirrohim setiap ada waktu luang agar benteng semakin kokoh.

Demikian artikel yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat untuk kita semua. Aminnn..

Berbagi :