10 Ulama Ini Menegaskan Tidak Semua Bid'ah Sesat
Galeri Kitab Kuning- Isu tentang bid’ah ternyata sampai sekarang masih menjadi isu yang ramai dibicarakan. Bukan hanya ditingkat akademisi dan pengkaji Islam, Garakan-gerakan Islam sampai masyarakat kecil sepertinya sudah tidak asing lagi dengan Istilah Bid’ah ini. Oleh karena itu, perlu kiranya kami membahas sedikit berkenaan dengan tema Bid’ah.
Pasalnya, sampai saat ini dapat ditemukan beberapa kalangan yang menganggap Bid’ah adalah hal yang haram mutlak. Sampai –sampai dengan bangganya mengatasnamakan Hadits Rasulullah saw, dia dengan mudah menganggap kelompok lainnya sesat atau bahkan keluar dari Islam.
Namun tahukah anda, jika kita baca diberbagai literature Islam, Konspe Bid’ah tidak sesederhana seperti anggaan diatas. Tidak sedikit para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang sudah menjelaskan berkali-kali bahwa Bid’ah ada yang Hasanah (Baik), dan ada pula yang sayyi’ah (Buruk), atau dalam Istilah lain ada yang Mahmudah dan ada yang Madzmumah.
Berikut akan kami paparkan 10 Ulama Ini Menegaskan Tidak Semua Bid’ah Sesat, siapa sajakah mereka?
1. Al-Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i
Siapa yang tidak kenal dengan ulama yang satu ini? Seorang Mujtahid Mutlak, pendiri Madzhab fiqih Syafi’i. Pengarang kitab al-Risalah dan Kitab al-Umm. Ternyata beliau membagi Bid’ah menjadi dua, yaitu Bid’ah Sesat, dan Bid’ah Tidak tercela. Pendapat beliau ini dapat kita temukan dalam sebuah kitab biografi Imam Syafi’I yang ditulis oleh al-Imam Baihaqi (Murid Imam Syafi’i). Lihat Manaqib al-Imam Syafi’I, Juz 1 Halaman 469
Bagi anda yang berminat memiliki kitab karya Imam Syafi'i, berikut ini kami berikan sediakan beberapa kitab yang dapat anda download :
Bagi anda yang berminat memiliki kitab karya Imam Syafi'i, berikut ini kami berikan sediakan beberapa kitab yang dapat anda download :
2. Al-Imam ‘Izzuddin Bin Abdissalam
Nama Aslinya adalah Abdul Aziz bin Abdissalam bin Abi al-Qasim bin al-Hasan al-Sulami. Hidup pada sekitar abad ke VI Hijriyah, sampai pertengahan VII Hijriyah. Ulama yang memiliki gelar Syaikhul Islam ini bahkan membagi Bid’ah bid’ah menjadi lima macam, seperti halnya hukum Islam, Yaitu Bid’ah Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh dan Haram. Pendapat penulis Kitab Ma’ani al-Iman wa al-Islam ini dapat ditemukan dalam kitabnya sendiri yang berjudul Qawa’idu al-Ahkam fi Mashalih al-Anam. Juz 2, Halaman 133
3. Al-Imam Ibnu Abdilbarr
Ulama yang memiliki nama asli Abu Yusuf bin Abdilbarr al-Namiri al-Andalusi ini membagi bid’ah menjadi Bid’ah sesat, dan Bid’ah yang baik. Pernyataan Ulama yang memiliki Glar al-Hafidz (Gelar terhomat dan paling tinggi dibidang hadits), serta al-Faqih (Ahli Fiqih, yang kebetulan beliau termasuk tokoh Madzhab Mailiki), dapat ditemukan dalam kitabnya yang berjudul al-Istidzkar, Juz 5 Halaman 152
4. Al-Imam Nawawi
Nama Asli Imam Nawawi adalah Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan al-Hizami al-Hurani al-Nawawi. Lahir di desa Nawa pada sekitar tahun 631 H, atau 1233 M. Kehebatan Imam Nawawi dalam dunia Islam sudah tidak diragukan lagi, Bahkan Penyusun Kitab Arba’in Nawawi ini mendapat julukan al-Qudwah (Ulama Panutan), Syaikhul Islam A’lam al-Auliya’. Ternyata beliau juga tidak menyesatkan Bid’ah secara mutlak, beliau menegaskan membagi Bid’ah menjadi Bid’ah Hasanah (Baik), dan Qabihah (jelek). Pendapat pengarang kitab Majmu’ ini dapat ditemukan dalam karyanya sendiri yaitu Kitab Tahdzib al-Asma’ wa al-Lughah, Juz 3 Halaman 22
Apakah anda tertarik memiliki berbagai macam kitab karya Imam Nawawi? silahkan menuju link berikut ini : Kumpulan Kitab Karya Imam Nawawi Gratis
5. Al-Hafidz Ibnu Atsir al-Jazari
Mungkin banyak diantara kita yang belum kenal dengan ulama yang satu ini, Beliau termasuk pakar Hadits, penulis kitab al-Nihayah fi Gharib al-Hadits wa al-Atsar. Dalam kitab tersebut, ulama yang memiliki gelar al-Hafidz, juga tidak menyatakan bahwa Bid’ah itu sesat secara mutlak. Beliau menegaskan, Bid’ah terbagi menjadi dua, yaitu Bid’ah Huda (Bid’ah yang mengandung Hidayah), dan Bid’ah Dhalalah, atau sesat. Lihat al-Nihayah fi Gharib al-Hadits wa al-Atsar, Juz 1 Halaman 267
6. Al_Hafidz Ibnu ‘Arabi al-Maliki
Al-Qadhi Abu Bakar Ibn al-‘Arabi al-Maliki, Pakar Tafsir dan Hadits serta tokoh Madzhab Mailiki ini juga tidak menyatakan semua Bid’ah Sesat. Justru beliau membagi Bid’ah menadi dua macam, yakni Bid’ah Baik, dan Bid’ah Sesat. Pendapatnya ini setelah beliau menggunakan landasan perkataan Sahabat Umar bin Khatthab “Ni’matu al-Bid’ah “ Bid’ah yang baik. Pendapat beliau dapat ditemukan dalam kitabnya, yang berjudul ‘Aridhah al-Ahwadzi, Juz 1 halaman 147
7. Ibnu Hajar al-‘Asqalani
Beliau memiliki nama Asli Ahmad bin Ali bin Muhammad al-Kinani al-‘Asqalani al-Syafi’I, ulama yang memiliki gelar al-Hafidz, pengarang kitab yang sampai saat ini dijadikan rujukan bahan bacaan baik oleh Ahlussunah wal Jama’ah ataupun kelompok lain, yaitu kitab Bulughu al-Maram. Ulama yang lahir pada Abad ke VII Hijriyah ini berpendapat bahwa bid’ah tidak semuanya sesat. Pendapat tersebut dapat kita temukan dalam kitabnya Fathul Bari fi Syarhi al-Bukhari. Juz 4 Halaman 253
Bagi anda yang berminat memiliki kitab-kitab karya al-Imam Ibnu Hajar al-'Asqalani, berikut ini kami sediakan beberapa kitabnya yang dapat anda download dengan gratis :
- Kitab Tahdzib al-Tahdzib PDF
- Fathu al-Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari Lengkap
- Taqribu al-Tahdzib PDF
- Kitab Bulughul Maram PDF
- Fatawa Ibnu Hajar al-'Asqalani
8. Al-Imam al-‘Aini
Nama ulama ini memang agak asing ditelinga kita, beliau memiliki nama Asli Badruddin Mahmud bin Ahmad al-‘Aini, Lahir sekitar tahun 762 H dan wafat pada sekitar tahun 855 H. Ulama yang juga memiliki gelar al-Hafidz ini membagi bid’ah menjadi Bid’ah Hasanah, dan Bid’ah Mustaqbihah (Yang dianggap jelek). Pendapatnya ini dapat dilihat dalam kitabnya sendiri yang berjudul ‘Umdatu al-Qari, Juz 11 Halaman 126
9. Al-Imam al-Shan’ani
Ini juga termasuk Ulama yang tidak hanya disegani oleh Ahlussunnah wal Jama’ah namun juga kelompok lain, beliau memiliki nama asli Muhammad bin Isma’il al-Shan’ani, Ulama yang memiliki gelar al-Muhaddits, dan al-Faqih ini juga membagi bid’ah sama halnya dengan al-Imam ‘Izzuddin bin Abdissalam, yakni membagi menjadi lima (Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh dan Haram), Pendapatnya ini dapat kita temukan dalam kitab karangannya sendiri yaitu Subulussalam Syarah Bulughu al-Maram, Juz 2 Halaman 48
Apakah anda minat memiliki karya Imam al-Shan'ani? berikut ini kami sediakan salah satu karya monumentalnya :
10. Al-Imam al-Syaukani
Imam al-Syaukani juga termasuk Ulama yang disegani, beliau memiliki gelar al-Faqih, membagi bid’ah dua, dan bahkan setuju jika dibagi menjadi menjadi lima. Penegasan beliau ini dapat ditemukan dalam kitabnya Nailu al-Authar Juz 3, Halaman 25 setelah mengutip pendapat Ibnu Hajar al-‘Asqalani.
Jika minat memiliki karangan Imam Syaukani, berikut ini kami sediakan beberapa kitabnya :
Demikian Informasi penting tentang 10 Ulama Ini Menegaskan Tidak Semua Bid'ah Sesat, Maka dari Uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ternyata ulama jauh sebelum kita telah memahami persoalan Bid’ah, dan sudah secara jelas menegaskan bahwa tidak semua bid’ah itu sesat.
Baca Juga : Menabjubkan Ini 40 Ulama Ahli Hadits Bermadzhab Asy’ari
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika saat ini masih ada kelompok yang tidak memahami hal ini, dan mudah mengklaim kebenaran tanpa memiliki landasan dari para Ahlinya. Subahanaka Ya Rabb Hadza Buhtanun ‘Adzim.
Baca Juga : Menabjubkan Ini 40 Ulama Ahli Hadits Bermadzhab Asy’ari
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika saat ini masih ada kelompok yang tidak memahami hal ini, dan mudah mengklaim kebenaran tanpa memiliki landasan dari para Ahlinya. Subahanaka Ya Rabb Hadza Buhtanun ‘Adzim.
Tulisan ini disarikan dari buku Membongkar Kebohongan Buku Mantan Kiai NU Menggugat Shalawat & Dzikir Syirik. DIterbitkan oleh : Tim Bahtsul Masail PB NU Jember.
matur nuwun...sae sanget menika. Menawi pareng ngertos, dalemipun pundi Kang?
BalasHapusSama-sama kang, silahkan lihat di kontak
Hapus