#Konsultasi Syariah : Hukum Puasa Bila Lupa Niat Pada Malam Hari
Hukum Puasa Bila Lupa Niat Pada Malam Hari ~ Alhamdulillah pada hari ini kita sudah sampai di hari kedua melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan.
Namun, ternyata banyak diantara masyarakat yang kebingungan ketika lupa tidak niat pada malam harinya.
Hal itu terbukti tulisan saya sebelumnya tentang Penjelasan Lengkap Puasa Ramadhan, ada yang menanggapi melalui email dengan mengirimkan pertanyaan
Berikut ini adalah pertanyaan yang masuk di redaksi Galeri Kitab Kuning, tentang Hukum Puasa Bila Lupa Niat Pada Malam Hari.
Pertanyaan :
Assalamualaikum wr wb,
Nama saya Edi, umur 23 Tahun asal jember, kebetulan pada bulan puasa ini saya mendapatkan tugas dari kantor, untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Entah mungkin karena saya terlalu capek, hingga ketiduran, dan akhirnya bangun ketika Adzan Subuh di Mushalla sebelah kantor berkumandang.
Saya pun baru ingat, kalau saya belum niat pada malam harinya. Mohon jawabannya, bagaimana hukum puasa saya?
Jawaban :
Wa'alaikumussalam wr wb, Terimakasih atas pertanyaan yang sudah anda kirim, berikut ini akan kami jelaskan dan jawab pertanyaan anda.
Perlu diketahui bahwa niat dalam puasa merupakan rukun, yang artinya tanpa niat maka puasa tersebut tidak akan sah.
Khusus untuk Puasa Ramadhan, niat harus di "Tabyit", apakah Tabyit itu? Tabyit artinya niat harus dilakukan pada malam harinya.
Artinya, waktu niat puasa dimulai sejak setelah shalat maghrib hingga Fajar Shadiq. Hal ini sesuai dengan hadith Rasulullah saw, yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Daraquthni :
من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له
Barang siapa yang tidak berniat pada malam harinya, maka puasanya tidak sah.
Menurut Madzhab Syafi'i, niat Ramadhan harus dilakukan setiap hari, karena antar hari di pada Bulan Ramdahan dianggap ada pemisah. Seperti halnya antara dua shalat yang berbeda.
Namun menurut Madzhab Maliki, memang niat Puasa Ramadhan dapat dilakukan satu kali saja pada awal puasa. dan tidak perlu mengulang kembali setiap harinya.
Artinya, menurut madzhab Maliki, jika saudara sudah melakukan niat pada awal puasa, kemudian dihari berikutnya lupa, maka tidak masalah. dan puasanya tetap sah.
Kesimpulannya :
- Melihat contoh kasus yang dialami saudara Edi, maka puasanya tidak sah, dan harus diganti setelah bulan Ramadhan.
- Jika, saudara Edi pada awal bulan puasa sudah melakukan niat puasa untuk seluruh hari pada bulan puasa, maka tetap sah, hal ini mengikuti pendapat Madhzab Maliki yang juga diikuti oleh Madzhab Syafi'i.
Sebagai Catatan :
Bila saudara Edi, pada malam hari itu sempat makan ataupun minum dengan maksud agar tidak lapar pada siang harinya, tanpa ada niat puasa. Maka hal itu tetap dikategorikan niat puasa, sehingga pada siang harinya puasanya sah.
Demikian jawaban tentang masalah Hukum Puasa Bila Lupa Niat Pada Malam Hari, semoga bermanfaat. Amin
Demikian jawaban tentang masalah Hukum Puasa Bila Lupa Niat Pada Malam Hari, semoga bermanfaat. Amin
Refrensi : Hasyiah Baijuri, Juz 1 Halaman 553-554
Ohh jadi sah-sah saja ya apabila malam hari nya makan atau minum dengan niat agar tidak lapar pada siang hari. Lalu bagaimana apabila malam hari itu tidak sempat makan atau minum tapi dulu mas ?
BalasHapustidak sah kang, karena tidak ada pekerjaan apapun yang mengindikasikan niat berpuasa..
Hapusagar tidak lupa sebaiknya niat puasa dilakukan setelah melaksanakan sholat tarawih..
HapusBetul mbak, agar tidak lupa lagi, niat puasa dilakukan setelah buka puasa
HapusTapi bagaimana, jika kita sakit trus dr maghrib tidur,, dan bangun udah Shubuh....?
BalasHapusberarti tidak puasa...:)
Hapus