Tiga Kitab Tentang Ziarah Makam Nabi, Karya Sayyid Muhammad Bin Alawi al-Maliki
Tiga Kitab Tentang Ziarah Makam Nabi, Karya Sayyid Muhammad Bin Alawi al-Maliki ~ Ziarah Makam, sebenarnya sudah tidak banyak dipermasalahkan oleh para ulama. Diantara mereka memang ada yang mengatakan boleh, dan tidak boleh.
Namun pendapat jumhur [mayoritas ulama], sudah tentu menegaskan bahwa ziarah makam diperbolehkan.
Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah saw.
كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزورواها
Dulu aku memang melarang kalian ziarah kubur, sekrang ziarahlah.
Dalam disiplin Ushul Fiqih, terdapat sebuah kaidah :
الأمر بعد النهي يفيد الإباحة
"Perintah yang jatuh setelah larangan" menunjukkan hukum Mubah "Boleh"
Di Indonesia sendiri, ziarah makam ini biasa di istilahkan dengan nyekar. dan masuk diantara 10 Tradisi Masyarakat Indonesia
Yang namanya tradisi, tentu tidak ada kaitannya dengan Ibadah Mahdhoh "Ibadah yang tidak bisa dirubah", melainkan dibeberapa tempat, waktu pelaksanaan tradisi ini berbeda-beda.
Disisi lain, beberapa orang ada yang bersikukuh menayatkan ziarah makam, terutama makam Rasulullah saw, tidak diperbolehkan.
Dengan sikap fanatisknya, sebagian saudara kita itu beralasan bahwa peraktik ziarah kubur adalah bid'ah sesat yang harus dihindari, dan sering menyebabkan "syirik".
Menyikapi berbagai macam tuduhan, dan sikap fanatisme tersebut, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki mengarang tiga kitab yang menjelaskan tentang Ziarah Makam, khususnya Makam Rasulullah saw.
Berikut ini ketiga kitab tersebut :
1. Ziarah Makam Nabi, antara Bid'ah dan Syariat
Kitab ini memiliki nama asli, al-Ziarah al-Nabaiwiyah Baina al-Bid'ati wa al-Syari'ati. terdiri dari 205 halaman, dengan penjelasan yang lugas dan tegas, disertai dengan argumentasi dari dalil al-Quran, al-Hadith dan pendapat para ulama.
Apakah anda tertarik? silahkan download pada link berikut ini :
2. Ziarah Makam Nabi, dalam Cahaya Kitab dan Hadith
Kitab ini memiliki nama Asli al-Ziarah al-Nabawiyah Fi Dhau'i al-Kitab wa al-Sunnah. Terdiri dari 227 Halaman.
Yang menarik, dalam mukaddimah kitab ini, penulis yang juga pengarang Kitab Muhammad Insan Kamil ini memaparkan dialog antara Imam Malik dan Abu Ja'fa al-Manshur, ketika mereka berdua sedang berdialog di Masjid Madinah.
Imam Malik menegur khalifah tersebut, dengan mengatakan "wahai Amir Mukminin, jangan engkau mengangkat suaramu di Masjid ini [jangan berisik], karena Allah swt memerintahkan kita untuk menggunakan etika dihadapan Rasulullah saw.
Silahkan download kitabnya pada link berikut ini :
3. Obat Hati, dengan Ziarah ke Makam Paling Baiknya Hamba
Kitab ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dua kitab sebelumnya, memiliki nama asli Syifa'u al-Fu'ad Bi Ziarati Khairi al-'Ibad.
Kitab ini mengupas secara tuntas nilai yang akan didapat bagi orang yang berziarah ke Makam Rasulullah saw, dan penjelasan yang lainnya.
Apakah anda tertarik memiliki kitab ini? silahkan download pada link berikut ini :
Demikian informasi tentang Tiga Kitab Tentang Ziarah Makam Nabi, Karya Sayyid Muhammad Bin Alawi al-Maliki, semoga ketiga kitab itu bisa bermanfaat, dan menjadikan kita lebih yakin tentang dalil ziarah makam, khususnya Makam Rasulullah saw.
Ternyata masih banyak tentang kitab-kitab yang masih belum saya ketahui mas....beruntung saya sempat mampir kesini ada banyak info yg saya dapatkan....tanky
BalasHapussemoga bermanfaat ya kang...
HapusDengan adanya tambahan kita ini, semakin memperkuat ya, bahwa ziarah itu memang diperbolehkan
BalasHapusTerima kasih
Ya betul mbak...sama-sama mbak
HapusAlhamdulillah kang sudah ada penerangan dan nambah tentunya nambah ilmu yang bermanfaat.
BalasHapusSama-sama kang nurul iman... semoga bermanfaat ya
Hapustentunya dengan adanya buku2 seperti ini akan sangat bagus untuk memberikan penjelasan karena disertai dalil2 shahih ya mas
BalasHapusBetul kang yanto congkup...
Hapusmemang masih banyak orang maupun golongan yg menyatakan bahwa ziarah kubur itu bid'ah ya mas
BalasHapusbenar mas, masih banyak yang bilang gitu, padahal mereka kurang banyak baca mas.. sudah terlanjur fanatik
HapusZiarah ke makam, saya juga pernah denger, ada yang menyebut bid'ah... Ah tapi, itu tentunya punya pandangan sendiri-sendiri,,,
BalasHapusZiarah ke makam, bisa dijadikan pengingat akan kematian...
Ziarah ke makam nabi, salah satu rasa cinta kita kepada Rasulullah ya Kang.... :D
nah saya sepakat dengan kang diar nur hakim
Hapusyang penting ziarah kubur itu utamanya adalah untuk mengingatkan kita akan kematian, benarkan mas :D
BalasHapusbetul kang, itu adalah inti utamanya...
Hapusziarah boleh, mendoakan yang meninggal tentunya ya kang
BalasHapusyang nggak boleh itu kalau minta macam2 ke makam yang diziarahin