Selain Kelaparan, Ada 7 Masalah Lain Penyelenggaraan Haji tahun 2016
Info Haji ~ Penyelenggaraan Haji di Indonesia memang sudah selesai, dan beberapa kabar menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia mendapatkan apresiasi dari beberapa negara dalam penyelenggaraan haji tahun 2016.
Dan yang lebih patut disyukuri, pada pelaksanaan haji tahun ini, tidak terjadi beberapa kejadian yang terjadi di tahun lalu, berupa tragedi mina atau tragedi jatuhnya crane di Masjidil haram.
Walaupun kejadian teror Bom di masjid Madinah sempat mengkhawatirkan Jama'ah haji, tapi al-hamdulillah kejadian itu tidak terjadi lagi.
Rekaman CCTV Terror BOM di Madinah
Meski begitu, penyelengaraan Ibadah haji tahun ini, nyatanya tidak lantas berjalan dengan sempurna, hal itu diuingkapkan oleh Tim Pengawas DPR RI yang sempat melakukan penyelidikan dan pengawasan.
Selain adanya masalah kelaparan yang terjadi pada beberapa Jama'ah haji, setidaknya ada masalah-masalah lain yang harus menjadi evaluasi kementerian Agama untuk penyelenggaraan tahun depan.
Tim Pengawas DPR menemukan berbagai macam masalah mulai dari fasilitas tenda, alas atau karpet, kesehatan hingga masalah transportasi jama'ah haji. berikut ini hasil temuan masalah-masalah penyelenggaraan Haji 2016 yang disampaikan oleh TIMWAS DPR RI.
Masalah-masalah Saat Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2016
- Kondisi Jama'ah haji di mina, ternyata tidak sepadan dengan fasilitas dan tim medis, artinya keberadaan Tim Medis tidak sepadan dengan jumlah jama'ah haji yang sakit, sehingga banyak yang kurang mendapat perawatan.
- Saat di Arafah ditemukan Tenda Jamaah haji JKS 1 Asal Garut, Jawa Barat. tidak layak pakai, karena sudah digunakan sejak 20 tahun lalu, dan tidak sesuai dengan spesifikasi tenda yang dijanjikan pemerintah.
- Alas atau karpet yang digunakan terlalu tipis, karena langsung bersentuhan dengan tanah.
- Minimnya water fan, dan kamar mandi di pemondokan
- Tidak ada / kurangnya sosialisasi berkenaan dengan berhentinya operasi bus shalawat menjelang wukuf, tentu hal ini menyulitkan para Jama'ah haji
- Bahan makanan yang disajikan tidak tahan lama dan cepat basi
- Kurangnya sosialisasi berkenaan dihentikannya pemberian makanan lima hari menjelang wukuf di Arafah, sehingga para jama'ah yang kelaparan nekat masak makanan yang dilarang, akhirnya terjadi kebakaran di kawashan Syisyah Raudah
- Kurangnya fasilitas untuk menghubungi petugas/ pembimbing Jama'ah, saat ada Jama'ah haji yang tersesat atau ketinggalan, baik saat setelah shalat di Masjidil haram atau seusai melakukan Jumrah
Temuan-temuan tersebut diungkapkan oleh M Ali Taher Parasong, selaku Ketua Komisi VIII DPR, setelah mengadakan pertemuan dengan beberapa pihak.
Dengan keluhan dan temuan diatas, Ali menyebutkan pihaknya mengeluarkan surat rekomendasi kepada Kementerian Agama RI, selaku penyelenggara Ibadah Haji. Apa saja isi rekomendasi tersebut? silahkan baca selengkapanya : Banyak Masalah, Tim Pengawas Keluarkan 9 butir Rekomendasi untuk Penyelengara Ibadah Haji.
Berat, ya, kayanya? Tapi kalau demi menyempurnakan rukun islam, pasti bakal dilakuin juga. Tapi alangkah lebih baik kalau memang fasilitasya memadai. Indonesia Arab kan jauh .... :D
BalasHapusBetul mbak, penyelenggaraan haji memang sudah jadi agenda besar tahunan pemerintah Indonesia, namun peran semua pemilik kebijakan harus benar-benar memperhatikan fasilitas, karena jamaah Indonesia yang ke mekah tidak ratusan orang tapi ratusan ribu orang. tentu ini menjadi PR bagi pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama, dalam hal ini Dirjen Bimbingan Haji
Hapus