#Konsultasi Syariah | Lemari Kitab Full, Begini Cara Pembagian Tempat Yang Benar

Konsultasi Syariah | Pelajaran yang dapat dipetik dari pesantren sangat banyak. Selain dari bimbingan guru, kitab-kitab, pergaulan sehari-hari pun juga menjadi pelajaran yang berharga. Kitab-kitab yang dapat dipelajari memang terlalu banyak, meski sampai umur pun belum tentu tuntas semua.

Setiap kamar dalam pesantren biasanya disediakan lemari khusus untuk menaruh kitab-kitab. Lemari tersebut ada yang dari pesantren, peninggalan alumni, atau bawaan sendiri. Setiap santri terkadang memiliki kitab yang banyak sampai-sampai lemari dalam kamar tidak dapat menampung.

Akibatnya, banyak kitab-kitab yang ditata diluar kamar, di tempat sekiranya tidak mengganggu pejalan.

Dalam kamar ada struktur dibawah kepengurusan pesantren yang meliputi ketua kamar dan lainnya, terkadang ada saja santri yang mau menang sendiri dan tak mau mengindahkan peraturan kamar.

Semisal dalam masalah penataan kitab, karena tiap anggota kamar rajin baca kitab, maka memiliki banyak kitab. Namun, lemari untuk barisan kitab hanya kecil dan tak mencukupi.

Maka kebijakan kamar harus berlaku adil untuk pembagian tempatnya.

Pertanyaan: Bagaimana penataan kitab yang benar secara fiqih?

Jawaban? Lemari harus digunakan sebagaimana harta bersama, maka harus ada persetujuan dari pihak lain. Jika itu memang harta bersama, bukan perorangan.

Jika lemari tersebut merupakan pemberian, dari pondok atau alumni, maka tergantung maksud dari pemberi. Jika maksud tidak diketahui maka tergantung pada kebiasaan kamar sesuai kebijakan yang bisa diterapkan.

Nah, demikian ulasan hukum tentang Pembagian Lemari yang Benar menurut fiqih, semoga bermanfaat dunia akhirat, amin.

Sumber keterangan:

Tuhfath al muhtaj, juz 6, hal 566

Fath al Mu’in, hal 86

Hasiyah I’anah al Tholibin, juz 3, hal 155

Berbagi :