#Konsultasi Syariah | KETIKA AL-QUR’AN KAJATUHAN KOTORAN CICAK / TIKUS

#konsultasi syariah | Pernahkah anda melihat kotoran cicak/tikus?

Cicak dan tikus bukanlah hewan yang langka bagi masyarakat Indonesia . baik di rumah, masjid, madrasah, dan tempat-tempat lain dapat dengan mudah kita menemukan kedua hewan tersebut.

Sering kali kita dibuat resah karena kotoran yang keluar dari cicak dan tikus. Biasanya, makanan atau minuman yang kita taruh di atas meja kemudian di atasnya tidak kita tutup  kemungkinan bisa kejatuhan kotoran cicak dan tikus. Bukan hanya pada makanan dan minuman saja, lantai, karpet, kasur dan tempat-tempat lain bahkan mushaf al-Qur’an juga bisa jadi pernah kejatuhan kotoran cicak dan tikus.

Sebagaimana kita ketahui, hukum kotoran cicak dan tikus adalah najis dan jika kotoran kedua hewan tersebut jatuh ketempat-tempat yang suci seperti lantai masjid, mau tidak mau kita harus mensucikannya.

Lantas bagaimana jika kotoran tersebut jatuh mengenai mushaf al-Qur’an, yang mana wajib bagi kita untuk memuliakan dan menjaganya dari  benda-benda atau kotoran yang najis ?

Pada peristiwa seperti ini, tak ayal kita dibuat bingung dan gelisah. Disatu sisi kita wajib memuliakan dan menjaga kesucian al-Qur’an, dan disisi lain kita harus menghilangkan kotoran cicak yang mengenai mushaf al-Qur’an tersebut dan jika kita sucikan bisa membuat mushaf al-Qur’an tersebut rusak.

Hukum fiqih tak pernah berhenti memberi solusi kepada kita mengenai permasalahan-permasalahan yang kita hadapi. Salah satunya masalah seputar kotoran cicak yang mengenai mushaf al-Qur’an tersebut.

Dalam kitab hasyiyah Al-Jamal juz 1 hal.126 dijelaskan bahwa membasuh mushaf yang terkena kotoran cicak hukumnya wajib meskipun menyebabkan rusaknya mushaf tersebut.

semoga artikel kali ini dapat bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya

Berbagi :