#Konsultasi Syariah I MENCAMPUR QIROAH SAB’AH

Konsultasi Syariah I Qiro’ah al-qur’an adalah kesenian tersendiri yang dimiliki ummat islam. Qiro’ah bisa dikatakan juga sebagai music ummat islam disamping bershalawat.
Tahukah anda siapakah syekh Mu’ammar, As sudais dan nama-nama lain yang sangat kondang di Indonesia dalam hal qiro’ah al-Qur’an?

Syekh Mu’ammar adalah Qori’ kondang asal Indonesia  yang diakui dan pernah menjuarai musabaqhah Qiro’ah qur’an dikancah internasional. Sebagai pecinta al-qur’an, nama beliau tidaklah asing bahkan begitu populer di telinga kita. Tidak sedikit santri-santri yang berguru kepada beliau dalam hal qiro’ah.

Selanjutnya, tahukah anda siapa saja yang disebut  IMAM SAB’AH (imam 7)?

Imam sab’ah adalah 7 imam yang merupakan pakar qiro’ah al-Qur’an yang sudah menjadi rujukan ulama’ yang lain dalam ilmu qiro’ah. 7 imam ini mempunyai gaya dan corak tersendiri dalam membaca al-qur’an dan sudah tidak diragukan lagi keafsahannya.

Dipesantren-pesantren baik pesantren salafi atau pesantren memang khusus pendidikan al-qur’an di Indonesia yang diikuti adalah hanya salah satu dari imam 7 tersebut dalam belajar dan mengajar al-qur’an. Lantas bagaimana jikla baca’an versi 7 imam tersebut kita campur aduk dalam membaca salah satu surat al-Qur’an? Contoh : ketika kita membaca fatihah dalam shalat, ayat pertama kita mengikuti versi imam nafi’. Ayat kedua imam yang lain dan seterusnya.

Hukum mencampur bacaan seperti contoh diatas menurut Syekh Nawawi yak ni khilaf. Dalam artian jika ayat yang dibaca masih dalam satu pembahasan/satu rangkaian makna. Kerena bisa menghilangkan keterkaitan antar ayat. Sedangkan menurut madzhab Hanabilah atau madzhabnya imam Ahmad bin Hanbal hukumnya makruh.

Seperti penjelasan yang dikutip dari kitab An-Nasyr fi qiro’atil Asyr  juz 1 hal.18 dan kitab At-Tagonni bil Qur’an hal.75.
demikian artikel seputar hukum mencampur qiro'ah sab'ah semoga bermanfaat fiddini waddunya wal akhirah.

Berbagi :