#Konsultasi Syariah I WAQAF DAN WASHOL SEMBARANGAN

#Konsultasi Syariah I Pada bulan ramadhan dikampung kami rutin diadakan tadarus setelah shalat tarawih dan setelah shalat ashar. Baik tadarus dimusholla kampung maupun tadarus di masjid. Bulan ramadhan memang penuh berkah. Dimana pada bulan ini masyarakat-masyarakat awam bartadarus bersama-sama.

Alunan ayat-ayat al-Qur’an begitu lantang bergema diseluruh penjuru. Tidak ada kata tua dan muda, yang masih kecil sekaliun juga ikut bertadarus.

Mengenai hal baik dan tidaknya bacaan, dikampung kami masih sangat minim orang yang dikatakan bisa membaca al-Qur’an dengan baik. Mungkin dikarenakan latar belakang mereka yang memang rata-rata kurang dalam masalah pendidikan. Baik pendidikan umum maupun agama.

Kami bisa menilai seperti ini karna memang realita yang ada, jarang sekali ortang dikampung kami yang pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Kebanyakan dari mereka hanya lulusan madrasah ibtida’iyah(MI) atau yang setara dengan SD. Dan ada juga sebagian kecil yang hanya lulusan tingkat madrasah tsanawiyah (MTS) atau setara dengan SMP.

Mungkin dari latar belakang ini, yang merupakan salah satu kendala dalam hal membaca al-Qur’an. Baca’an mereka memang masih belum masuk dalam kategori baik. Karena dilihat dari segi dasar tajwidnya saja masih kurang menguasai, dan juga dalam hal penempatan washol dan waqafnya baca’an yang kurang tepat.

Menurut ahli qiro’at baca’an yang kurang tepat dalam hal penempatan washol dan waqaf al-Qur’an dianggap bacaan yang jelek. Namun tidak menyebakan dosa karena kami tahu bahwa baca’an al-Qur’an mereka kurang baik karena ada kendala-kendala seperti di atas. Bukan karena ada niatan untuk mengubah al-Qur’an.

Penjelasan ini kami dapat dari kitab Al-Itqon FI Ulumil Qur’an juz 1 hal.229 dan kitab fathu Rabbi al-Bariyyah Syrh Muqoddimah al Jazriyyah Fi Ilmi Tajwid juz 1 hal.88

Berbagi :