#PojokSantri | Tersebar, Terkait Boikot Produk, Sidogiri Haramkan Mie Instant, Ini Klarifikasinya
PojokSantri - Sidogiri merupakan salah satu Pondok Pesantren dijawa timur yang sangat disegani, terlebih pondok tersebut hingga saat ini memegang eratdan istiqamah pada tradisi salaf..
Sebagai Pesantren yang menjadi rujukan pesantren-peantren lain, tentu sikap dan kebijakan pesantren senantiasa mendapat perhatian oleh masyarakat luas, baik dari tingkat bawah hingga para pejabat pemerinttahan.
Dan baru-baru ini, tersebuar sebuah rekaman audio, yang menceritakan sebuah kebijakan dan instruksi langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri berkenaan dengan hukum haram mengkonsumsi mie instant, berikut ini transkrip rekaman tersebut:
"Pengumuman Dek sedejenah Kelompok bani khotib, ben jughen selaean kelompok, coma sekader apareng informasi, bahwasanya pondok pesantren sidogiri, ghik buruen panikah, belien santreh, nika kiai mengumumkan, bahwasanya ponduk sidogiri, koperasi kabbhi, ben santreh-santreh, bik kiayeh tak olle adhe'er serimi, deddih mangken ponduk sidogiri koperasi se rajeh, toko serajeh se elem ponduk, ben toko sekenik kabbhi, bik kiaeh esoro bueng kabbhi seriminah, esoro penyimpang, esoro jek ajuel serimi, ben lakar mangekn nikah, aaa termasok baikot dunia mangken nikah untuk produk haram, ben produkkeh oreng kaper, mangken nikah alhamdulillah agak merata mangek edunyah penikah, deddih reng kaper acorak sossa, dedih tujuen untuk melumpuhkan orang kafir, nomor sittong lakar berengngah ce'epon najis, ampon lekenyata'an deri bebih, benyak deri celeng,eberi'in celeng teppongah kassah, se egebei serimi,kenyataan ampon benyak videonah, ben bukti sudah nyata..eee..teppongah ebeuring degingah bebih, maka deri penikah, dengan kiai nawawi sidogiri diharamkan, dan semua santri sidogiri baik alumni tidak diperbolehkan memakan serimi, baik se indofod atau, poko'eng yeh mie deddineh pon, mie mie siap direbus, mie goreng, mie ayam, bik kiaeh tak ebeghi, aaa...sekakdintoh informasi sopajeh bisa kemekker, sekalangkong assalaamu'alaikum "
Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, sebagai berikut :
"Pengumuman, kepada semua kelompok bani khtoib, dan juga kelompok lain, hanya sekedar memberi informasi, bahwasanya pondok pesantren sidogiri, baru saja kembalian santri [pasca liburan], ini kiai mengumumkan, bahwasanya pondok pesantren sidogiri, semua koperasi, dan santri-santri, oleh kiai dilarang mengkonsumsi sarimi, jadi sekarang ini pondok sidogiri, koperasi yang besar, koperasi yang ada di dalam, dan toko yang kecil semuanya,, oleh kiai disuruh membuang sariminya [mie instantnya], disuruh menyingkirkan, disuruh tidak menjual sarimi. Dan memang sekarang ini, termasuk boikot dunia, sekarang ini, untuk produk haram, dan produknya orang kafir, sekarang ini Alhamdulillah agak merata, sekarang dunia ini, jadi orang kafir sepertinya merasa susah. Jadi tujuannya untuk melumpuhkan orang kafir, yang pertama memang barangnya "katanya" najis, sudah menjadi kenyataan, sudah banyak videonya, dan bukti sudah nyata. Tepungnya diberi daging babi, maka dari itu, oleh kiai Nawawi sidogiri diharamkan, dan semua santri sidogiri baik alumni tidak diperkenankan makan sarimi [mie instant], baik [produk] indofood, atau.. pokoknya mie yang sudah jadi, mie mie siap rebus, mie goreng, mie ayam, oleh kiai dilarang...demikian informasi, supaya bisa difikirkan, terimakasih, Assalaamualaikum wr wb."
Terkait informasi yang sudah tersebar luas di pesan instant Whatsapp tersebut, team redaksi mencoba menelusuri dan klarifikasi dari pihak pesantren.
dari hasil penelusuran di group Facebook, berikut ini beberapa tanggapan dari para santri/ alumni sidogiri terkait audio tersebut :
"Hosim Ahmad : *Kabar sementara dr Sidogiri* terkait audio mie instan
Santri Sidogiri di pesantren dilarang memakan makanan cepat saji seperti mei instan, dengan alasan kesehatan.
Di tempat yang sangat padat seperti Sidogiri, kalau ada yang sakit akan mudah dan cepat menular kepada yang lain.
Karenanya santri diharuskan mengkonsumsi makanan yang sehat.
Tidak hanya mei instan, minuman suplemen energi seperti Kratingdeng, ExtraJoss, Susu Soda dilarang dikonsumsi oleh santri.
Toko Basmalah di luar komplek pesantren tetap boleh menjual mei instan.
Hasil konfirmasi kepada Ust. Hudan Dardiri, Kantor Sekretariat PP Sidogiri."
Selanjutnya akun M Hayat Hidayat menegaskan "Informasi ini hanya berlaku untuk kalangan internal... Tidak ada anjuran untuk umum atau untuk eksternal... Masalah pemahaman atau asumsinya HARUS DIPAHAMI HANYA UNTUK INTERNAL PPS... jika ada penyebaran bahwa informasi ini untuk umum dan langsung dihukumi anjuran Sangat keliru... Perkara digunakan untuk pribadi2 tidak masalah... "
Selanjutnya, Akun M Hayat Hidayat, juga memberi penjelasan " Sudah jelas di maklumat... Tidak ada menyebut halal atau haram. Legalitas halal haramnya sebuah produk sudah ada MUI... Sekali lagi mungkin harus dipahami hanya berkenaan dengan tinjauan kesehatan santri... Dan hal seperti ini sangat wajar sebuah lembaga memikirkan salah satu aspek berkenaan dg apa yg menjadi tanggung jawab besarnya. Yaitu menjaga santri agar tetap optimal dalam ta'limnya tanpa ada sesuatu apapun yg dianggap (dalam tanda kutip) dianggap berindikasi mengganggu hal itu... Kami percaya bahwa maklumat ini, tentu sudah lulus uji oleh pengurus. Maaf... Kami hanya berpendapat bahwa ini semua hanya demi kebaikan santri itu sendiri..."
hal tersebut ternyata memang sesuai dengan surat keputusan resmi yang dikeluarkan pihak pesantren sidogiri.
Dan berikut ini SURAT KEPUTUSAN TENTANG PENEGASAN LARANGAN MENGKONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN YANG BERBAHAYA :
Kesimpulannya, apa yang ada dalam audio yang sudah "kadung" tersebar luas di media pesan instan tersebut memang harus diklarifikasi dulu, sebab sesuai dengan surat resmi yang keluarkan pihak pesantren, tujuan utama adalah instruksi mengkonsumsi makanan yang menyehatkan dan tidak berbahaya, mengingat santri yang semakin banyak, dikhawatirkan timbulnya penyakit yang cepat menular [red]
Seharusnya Ponpes Sidogiri menjadi pelopor untuk melarang produk yg berasal dari Israel, sehingga lingkungan sekitar meniru kebijakan yabg diterapkan oleh pondok pesantren yang termasyhur. Terima kasih
BalasHapus