Download Kitab Karya Ibnu Sina "Keadaan Jiwa"
Avicenna, atau Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh filsafat Islam yang sangat digakumi baik di dunia barat maupun timur.
Kitab "Assyifa'", merupakan salah kitab yang menjadi bukti kehebatannya. Kitab ini memuat berbagai macam konsep filsafatnya, dan hingga sekarang senantiasa menjadi rujukan otoritatif di lembaga-lembaga pendidikan ternama.
Kitab lainnya, "Ahwal al-Nafs" atau bisa diterjemahkan sebagai "Keadaan Jiwa" merupakan ringkasan tulisan beliau yang mengupas tuntas prihal jiwa.
Keadaan Jiwa Menurut Ibnu Sina
Ibnu sina mendefinisikan jiwa sebagai hakikat manusia sebenarnya. Definisi ini ternyata tidak jauh berbeda dengan definisi yang diutarakan oleh Aristoteles.
Menurutnya, Jiwa merupakan kesempurnaan awal, artinya dia adalah prinsip pertama yang menyebabkan suatu spesies (jins) menjadi manusia yang selanjutnya berinteraksi dengan nyata.
Untuk memperkuat konsep jiwa tersebut, Ibnu Sina menggunakan empat argumentasi, yaitu :
- Dalil Natural-Psychology,
Suatu dalil yang berpijak pada perlawanan terhadap gerak natural, dan dalil berikutnya yang berpijak pada capaian pengetahuan (idrak).
Di antara berbagai gerak, terdapat suatu gerak yang melawan hukum alam (kajian moderen menyebut gravitasi) : manusia berjalan, burung terbang.
Gerak demikian menghendaki adanya penggerak khusus yang melebihi unsur-unsur benda yang bergerak, yakni nafs.
Idrak tidak dimiliki semua makhluk, tetapi hanya dimiliki oleh sebagiannya saja. Ini menunjukkan adanya kekuatan pembeda antara sebagian dan sebagian yang lain. Kekuatan pembeda tersebut ialah nafs.
- Dalil Istimrar (continuity)
Suatu dalil yang menyatakan bahwa berbeda dengan jasad yang mengalami perubahan (dengan kematian serta lahirnya sel-sel baru, seperti dalam bahasa kajian moderen), nafs tidak pernah mengalami perubahan dan pergantian seperti itu.
- Manusia Terbang,
Suatu dalil yang menyatakan bahwa andaikata orang yang secara organik yang sempurna berada di angkasa dalam keadaan mata tertutup tidak mengetahui apa-apa, tidak merasakan sentuhan apapun – termasuk dengan anggota badan sendiri – ia tetap yakin terhadap eksistensi dirinya.
Dalam keadaan seperti itu jika ia menghayalkan adanya tangan atau anggota tubuh lainnya, maka ia tidak akan menghayalkan sebagai bagian atau syarat bagi eksistensi dirinya. Ini membuktikan bahwa wujud nafs itu berbeda dengan, bahkan bukan jasad.
- Dalil ke Akuan dan Penyatuan gejala Kejiwaan.
Dalil keAkuan menyatakan bahwa pemilikan dengan formulasi “..ku” ketika suatu aktifitas terjadi – misalnya mengambil dengan tanganku – menunjukkan bahwa aku, ku atau pribadi bukanlah kadar atau peristiwa-peristiwanya yang dimaksudkan, melainkan nafs dan kekuatannya.
Sedang dalil penyatuan gejala kejiwaan menyatakan bahwa perasaan dan aktifitas manusia sangat beragam, bahkan juga saling bertentangan – misalnya sedih, dan senang – tetapi semua itu dapat terjadi pada satu diri.
Ini hanya dapat terjadi jika dalam diri tersebut terdapat suatu pengikat yang menyatukan keseluruhannya (ribath yajma’ baynaha kullaha). Dan pengikat tersebut ialah nafs/ Jiwa
Nah, bagi sahabat yang ingin mengetahui konsep Jiwa menurut Ibnu Sina lebih jauh lagi, silahkan download saja kitabnya pada link di bawah ini:
عنوان الكتاب : أحوال النفس وبقاؤها ومعادها
المؤلف : إبن سينا
Penulis : Avicenna / Ibnu Sina
Editor : Ahmd Fuad al-Ahwani
File : PDF
Ukuran : 7.3 MB
Halaman : 207
Sumber : MAKTABANA
Cara unduh gimna?
BalasHapusBisa gan. itu ada tombol klik downloadnya
BalasHapus