Niat dan Cara Shalat Gerhana Matahari Lengkap Dengan Latinnya
GaleriKitabKuning | Seperti yang telah tersebar berita bahwa pada 26 Desember 2019 akan terjadi Gerhana Matahari di sebagian wilayah Indonesia.
Gerhana pada bulan desember ini cukup istimewa, lantaran para pengamat astronomi menyebutnya sebagai gerhana cincin.
Dalam Islam sendiri, fenomena gerhana baik gerhana Matahari maupun gerhana bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah swt. dan tidak terkait dengan baik dan buruknya nasib seseorang.
Sementara itu, dalam Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat kedua gerhana tersebut, yakni gerhana Matahari yang diistilahkan dengan Kusufu al-Syamsi dan Gerhana Matahari yang diistilahkan dengan Khusufu al-Qamar, dan kedua shalat ini hukumnya sunnah mu'akkad.
Ulama berbeda pendapat berkenaan pertama kali dilaksanakan shalat gerhana, namun pendapat yang kuat menegaskan bahwa Shalat Garhana Matahari pertamakali disyariatkan pada tahun ketiga dari Hijrah, sementara untuk gerhana bulan pertamakali disyariatkan pada tahun ke-lima hijriyah, tepatnya pada bulan Jumadil Akhir.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam kitab al-Bajuri Syarah Kitab Fathul Qarib. :
“Shalat gerhana matahari disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah, sedangkan shalat gerhana bulan menurut pendapat yang kuat (rajih) pada tahun kelima Hijriyah bulan Jumadal Akhirah,”
Bagaimana Niat dan Tatacaranya? Berikut kami jelaskan.
Baca Juga : Tatacara Dan Niat Shalat Gerhana Bulan
1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,”As-Shalâtu jâmi'ah.”
4. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.
Latinnya :
Untuk Imam Gerhana Matahari : "Usholli Sunnatan Likusufi al-Syamsi Imaman Lillhi Ta'ala"
Untuk Imam Gerhana Matahari : "Usholli Sunnatan Likusufi al-Syamsi Ma'muman Lillhi Ta'ala"
Untuk Imam Gerhana Bulan : "Usholli Sunnatan Likhusufi al-Qomar Imaman Lillhi Ta'ala"
Untuk Imam Gerhana Bulan : "Usholli Sunnatan Likusufi al-Qomar Ma'muman Lillhi Ta'ala"
5. Shalat gerhana dilakukan dengan dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
7. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
9. Setelah shalat disunahkan untuk berkhotbah.
Nah demikianlah informasi tentang Niat dan cara Shalat Gerhana Matahari, semoga tulisan ini bermanfaat.
Gerhana pada bulan desember ini cukup istimewa, lantaran para pengamat astronomi menyebutnya sebagai gerhana cincin.
Dalam Islam sendiri, fenomena gerhana baik gerhana Matahari maupun gerhana bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah swt. dan tidak terkait dengan baik dan buruknya nasib seseorang.
Sementara itu, dalam Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat kedua gerhana tersebut, yakni gerhana Matahari yang diistilahkan dengan Kusufu al-Syamsi dan Gerhana Matahari yang diistilahkan dengan Khusufu al-Qamar, dan kedua shalat ini hukumnya sunnah mu'akkad.
Ulama berbeda pendapat berkenaan pertama kali dilaksanakan shalat gerhana, namun pendapat yang kuat menegaskan bahwa Shalat Garhana Matahari pertamakali disyariatkan pada tahun ketiga dari Hijrah, sementara untuk gerhana bulan pertamakali disyariatkan pada tahun ke-lima hijriyah, tepatnya pada bulan Jumadil Akhir.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam kitab al-Bajuri Syarah Kitab Fathul Qarib. :
وَشُرِعَتْ صَلَاةُ كُسُوفِ الشَّمْسِ فِى السَّنَةِ الثَّانِيَّةِ مِنَ الْهِجْرَةِ وَصَلَاةُ خُسُوفِ الْقَمَرِ فِى السَّنَةِ الْخَامِسَةِ مِنَ الْهِجْرَةِ فِى جُماَدَى الْأَخِرَةِ عَلَى الرَّاجِحِ
“Shalat gerhana matahari disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah, sedangkan shalat gerhana bulan menurut pendapat yang kuat (rajih) pada tahun kelima Hijriyah bulan Jumadal Akhirah,”
Bagaimana Niat dan Tatacaranya? Berikut kami jelaskan.
Niat dan Cara Shalat Gerhana Matahari
Secara umum tidak ada perbedaan pelakasanaan Shalat Gerhana Bulan dan Matahari, yang berbeda adalah pada waktu pelaksanaan dan tentu niatnya.Baca Juga : Tatacara Dan Niat Shalat Gerhana Bulan
1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,”As-Shalâtu jâmi'ah.”
4. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Untuk Imam Gerhana Matahari : "Usholli Sunnatan Likusufi al-Syamsi Imaman Lillhi Ta'ala"
Untuk Imam Gerhana Matahari : "Usholli Sunnatan Likusufi al-Syamsi Ma'muman Lillhi Ta'ala"
Untuk Imam Gerhana Bulan : "Usholli Sunnatan Likhusufi al-Qomar Imaman Lillhi Ta'ala"
Untuk Imam Gerhana Bulan : "Usholli Sunnatan Likusufi al-Qomar Ma'muman Lillhi Ta'ala"
5. Shalat gerhana dilakukan dengan dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
7. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
9. Setelah shalat disunahkan untuk berkhotbah.
Nah demikianlah informasi tentang Niat dan cara Shalat Gerhana Matahari, semoga tulisan ini bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Niat dan Cara Shalat Gerhana Matahari Lengkap Dengan Latinnya"
Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Galeri Kitab Kuning? Tulis Komentar dengan Sopan, dan Tanpa memberi Link Aktif atau Non Aktif
Jangan Pakai Bahasa Yang Negative
Mohon maaf jika balasan kami telat, dan sesegera mungkin akan kami tanggapi.
Hormat Kami
Admin Galeri Kitab Kuning