Niat Puasa Yang Benar, Lengkap Harakat, Latin dan Terjemahannya
GaleriKitab | Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang dilakukan di bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan, dan dan tentunya ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia tiap tahunnya.
Niat Puasa |
Tamu agung ini senantiasa memberikan keberkahan, bukan hanya untuk individu umat Islam saja, namun juga memberikan dampak positif untuk hubungan sosial masyakat.
Sebab memang puasa bukan hanya ibadah yang memiliki nilai hubungan antara manusia dengan cipatannya, namun juga ada nilai-nilai sosial di dalamnya. Terbukti zakat fitrah diwajibkan saat bulan Ramadhan tiba.
Disisi lain, ada banyak tradisi baik yang muncul saat bulan puasa tiba, mulai dari tradisi Bukber, tradisi takjil, dan lain sebagainya. Termasuk tradisi membaca niat puasa secara bersamaan saat selesai salat witir.
Namun pernakah sahabat mengamati bagaimana bacaan doa niat yang dibaca? disana terdapat kebingungan saat masyarakat bersama-sama membacanya. pasalnya ada bacaan kalimat yang kurang pas. apakah itu?
Niat Puasa Ramadhan Bengan Harakat Yang Benar
Berikut ini akan kami bagikan teks bacaan niat puasa yang benar sesuai dengan harakatnya, lengkap dengan latin dan terjemahannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَنَةِ فَرْضًا لِلهِ تعالى
Latinnya : "Nawaitu Shouma Ghadin 'An Ada-i Fardhi Syahri Ramadhani Hadzihis Sanati fardhan Lillahi ta'ala"
Artinya : "Aku berniat menjalankan ibadah puasa esok hari, karena menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, karena Allah swt"
Penjelasan dari niat tersebut, coba perhatikan pada kalimat Ramadhani, disitu tidak dibaca Ramadhana mengapa? sebab dalam ilmu gramatika arab hal tersebut tidak dibenarkan.
Pasalnya, kalimat Ramadhana masuk dalam kategori Isim Ghairu Munsharif (Kata Benda yang tidak menerima tanwin), hal ini memiliki kriteria bacaan yang berbeda dengan isim munsharif (Isim yang bisa dibaca tanwin).
Ketentuannya, lafadz tersebut jika berkedudukan pada I'rab Jer harus dibaca fathah, namun jika posisinya tidak menjadi Mudhaf pada lafadz setelahnya. Sementara dalam redaksi diatas, lafadz Ramadhan menjadi Mudhaf Ilaih bagi lafadz sebelumnya, dan juga menjadi Mudhaf bagi lafadz setelahnya, sehingga lebih tepatnya dibaca Kasrah menjadi "Ramadhani"
Apakah karena kesalahan harakat redaksi bacaan Ramadhan tersebut diatas dapat membatalka puasa? tentu jawabannya tidak batal, artinya puasa yang dijalankan keesokan harinya tetap sah.
Sebab, Niat tidak ada kaitannya langsung dengan lafadz yang diucapkan, karena niat sebenarnya ada dalam hati, sehingga, jika niat dalam hatinya benar, maka redaksi yang salah diatas tetap dibenarkan.
Posting Komentar untuk "Niat Puasa Yang Benar, Lengkap Harakat, Latin dan Terjemahannya"
Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Galeri Kitab Kuning? Tulis Komentar dengan Sopan, dan Tanpa memberi Link Aktif atau Non Aktif
Jangan Pakai Bahasa Yang Negative
Mohon maaf jika balasan kami telat, dan sesegera mungkin akan kami tanggapi.
Hormat Kami
Admin Galeri Kitab Kuning