Hukum Jual Beli Saham Menurut Fikih Islam - Jawaban Lengkap Dengan Dalil
Galeri Kitab Kuning | Berikut ini informasi lengkap tentang Hukum Jual Beli Saham Menurut Fikih Islam yang kami lengkapi dengan dalilnya.
Jual Beli Saham, merupakan trend baru dalam dunia perdagangan dunia, banyak sekali masyarakat yang saat ini mulai melakukan transaksi saham tersebut.
Selain lebih efisien, Jual Beli Saham dinilai banyak pihak lebih menghemat waktu, dan tentunya menjadi pilihan transaksi perdagangan banyak orang.
Namun bagaimana sebenarnya, Hukum Jual Beli Saham Menurut Fikih Islam? simak berikut ulasannya untuk anda.
Baca Juga : Hukum Trading Forex Menurut Islam - Kajian Fikih Kontemporer
Hukum Jual-Beli Saham Menurut Pandangan Islam
Saham merupakan surat berharga yang menunjukan ikut terlibatnya pemegng surat itu akan saham pada sebuah perusahaan.
Dalam konteks ini terdapat khilaf namun saya cendrung memilih pendapat Syaikh wahbah Az-Zuhaili yang membolehkan dengan beberapa sarat :
Syarat Pertama. Perusahaan itu harus memproduk brng yang tidak dilarang sara'
Syarat Kedua. Harganya harus jelas, jika harga tidak jelas seperti nominal harga tunggu likuidasi dulu maka hal ini tidak boleh alias haram.
keciali pendapat Imam ahmad, ibn taimiyah dan ibn qoyim dengan alasan qias ujroh misil atau mahar misil.
Syarat Ketiga. Jelasnya si penjual saham pada majlis akad. jika tidak jelas maka tidak boleh
Lihat Fiqhul Islami wa adilatuhu hal jil 7 hal 5036 :
أما الأسهم: فهي حصص الشركاء في الشركات المساهمة، فيقسم رأس مال الشركة إلى أجزاء متساوية، يسمى كل منها سهما، والسهم: جزء من رأس مال الشركة المساهمة، وهو يمثل حق المساهم مقدرا بالنقود، لتحديد مسؤوليته ونصيبه في ربح الشركة أو خسارتها. فإذا ارتفعت أرباح الشركة ارتفع بالتالي ثمن السهم إذا أراد صاحبه بيعه، وإذا خسرت انخفض بالتالي سعره إذا أراد صاحبه بيعه.
ويجوز شرعا وقانونا بيع الأسهم، بسعر بات، أما إذا كان السعر مؤجلا لوقت التصفية فلا يجوز البيع لجهالة الثمن، لأن العلم بالثمن شرط لصحة البيع عند جماهير العلماء. وأجاز الإمام أحمد وابن تيمية وابن القيم البيع بما ينقطع عليه السعر، قياسا على القول بمهر المثل في الزواج، وأجر المثل في الإجارة، وثمن المثل في البيع، وعملا بالمتعارف، وبما يحقق مصالح الناس. أما بيع الأسهم على المكشوف، أي إذا كان البائع لا يملكها في أثناء التعاقد، فلا يجوز، للنهي الثابت شرعا عن بيع ما لا يملك الإنسان.
Kajian hukum jual beli saham adalah masalah ijtihadiyah,imam-imam madzhab serta mujtahid yang semasa mereka belum pernah membicarakan dalam kitab peninggalan mereka, dari beberapa referensi kitab-kitab ulama kontemporer, ana berkesimpulan bahwa hukum jual beli saham adalah boleh, apabila telah memenuhi syarat rukun jual-beli menurut fiqh islam :
- - adanya ijab-qabul langsung(tnpa selang waktu)
- - kedua belah pihak mempunyai wewenang penuh melakukan tindakan hukum
- - saham merupakan benda yang memenuhi syarat untuk menjadi objek transaksi jual beli yaitu:
1. suci barangnya
2. dapat bermanfaat
3. dijual oleh pemiliknya sendiri
4. dapat diserah terimakan barangnya dan harganya secara nyata
5. barangnya sudah ada ditangan pemiliknya. [An-Nawawi juz II h 2-21].
Baca Juga : Daftar 7 Aplikasi Transaksi Investasi Saham Syariah Terbaru
Baca Juga : Daftar Aplikasi Trading Yang Halal Bebas Riba dan Terdaftar OJK
Selain syarat di atas, ditambah dengan alasan-alasan :
- a.ada kesepakatan atau kerelaan kedua belah pihak
- b.saling menguntungkan
- c.maslahah 'ammah
- d.bisnis saham termasuk akad mudlarabah.
Referensi:
Syalthouth hal.355, Al-Qordhawi juz I hal.251-522. Wallohu a'lam. [Cecep Furqon, Ana Uhibbuka Fillah].
Posting Komentar untuk "Hukum Jual Beli Saham Menurut Fikih Islam - Jawaban Lengkap Dengan Dalil"
Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Galeri Kitab Kuning? Tulis Komentar dengan Sopan, dan Tanpa memberi Link Aktif atau Non Aktif
Jangan Pakai Bahasa Yang Negative
Mohon maaf jika balasan kami telat, dan sesegera mungkin akan kami tanggapi.
Hormat Kami
Admin Galeri Kitab Kuning