Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencegahan Perundungan Di Madrasah Melalui Penanaman Pendidikan Karakter Qurani

Oleh :  ABDUL ROHMAN,  Dr. MUHAMMAD HUSNI, M.Pd.I

Universitas Al-Qolam Malang


A. Latar Belakang

Fenomena perundungan di tingkat madrasah menjadi isu yang semakin memprihatinkan dalam beberapa tahun terakhir. Perundungan, atau bullying, adalah tindakan agresif yang melibatkan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti orang lain secara fisik, emosional, atau psikologis . Di tingkat madrasah, perundungan dapat berdampak buruk pada perkembangan karakter dan moral siswa  yang seharusnya dibina dalam lingkungan pendidikan berbasis nilai-nilai Islami. Beberapa faktor yang menyebabkan perilaku bullying di antara siswa antar lain kesenjangan ekonomi, tradisi senioritas, ketidakharmonisan sekolah, dan karakteristik individu/kelompok . Pada umumnya korban bullying mengalami trauma psikologis dan fisik, yang biasanya berarti bahwa korban akan mengalami kehilangan kepercayaan diri .

Pencegahan Perundungan Di Madrasah Melalui Penanaman Pendidikan Karakter Qurani

Pendidikan karakter berbasis al-Quran sangat penting dalam membentuk pribadi yang berakhlak mulia, penuh kasih sayang, dan menjauhi perbuatan tercela seperti perundungan . Penanaman nilai-nilai al-Quran seperti kasih sayang (rahmah), keadilan ('adl), dan sabar (sabr) diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik dan mencegah terjadinya perundungan.

UNICEF menilai pencapaian sebuah negara berdasarkan perlindungan anak, kesehatan, pendidikan, serta integrasi sosial. Mereka menekankan pentingnya lingkungan yang aman, akses layanan yang memadai, dan suasana keluarga serta masyarakat yang mendukung . Oleh sebab itu, menurut data Programme for International Student Assessment (PISA), di tahun 2018 korban Bullying di Indonesia sudah mencapai 44.1% dan menempati posisi tertinggi kelima di dunia . 

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), menunjukkan bahwa pada tahun 2022 tercatat 226 kasus bullying, sedangkan tahun sebelumnya jumlah kasus adalah 53 pada tahun 2021 dan 119 pada tahun 2020. Lebih lanjut, jenis bullying yang paling umum dialami oleh korban adalah bullying fisik (55,5%), diikuti oleh bullying verbal (29,3%), dan bullying psikologis (15,2%). Dalam konteks jenjang pendidikan, siswa SD merupakan kelompok yang paling sering menjadi korban bullying (26%), disusul oleh siswa SMP (25%), dan siswa SMA (18,75%). Sehingga dapat disimpukan fenomena bullying masih menimbulkan ancaman serius bagi anak-anak di lingkungan lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal . 

Angka-angka ini menunjukkan bahwa fenomena perundungan di madrasah perlu diangkat dan dibahas secara mendalam, terutama dengan pendekatan pendidikan karakter berbasis al-Quran yang mampu memberikan solusi jangka panjang dan membentuk lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif.

B. Diskusi dan Pembahasan

Teori psikologi sosial menunjukkan bahwa perundungan seringkali disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. Menurut teori dominasi sosial, individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan lebih cenderung untuk menindas yang lebih lemah . Dalam konteks madrasah, perundungan bisa terjadi karena adanya perbedaan status sosial, kemampuan akademik, atau faktor lainnya. 

Teori belajar sosial dari Albert Bandura juga relevan, karena menunjukkan bahwa perilaku agresif dapat dipelajari melalui observasi dan imitasi . Siswa mungkin meniru perilaku perundungan yang mereka lihat di lingkungan sekitar, termasuk media dan orang dewasa. Dalam konteks ini, pendidikan karakter berbasis al-Quran dapat berperan penting dalam mengajarkan nilai-nilai positif dan menekan perilaku negatif melalui keteladanan dan pembiasaan. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olweus, program pencegahan perundungan yang efektif harus mencakup komponen pendidikan yang kuat dan melibatkan seluruh komunitas sekolah . Pendidikan karakter berbasis al-Quran dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, dan sabar, yang semuanya sangat penting dalam mencegah perundungan.

Oleh sebab itu, dalam upaya pencegahan berbagai persoalan dalam dunia pendidikan, termasuk perundungan dibutuhkan pendekatan yang holistik. Pertama, implementasi program pendidikan karakter berbasis al-Quran harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh. Guru dan staf madrasah perlu dilatih untuk mengajarkan dan mencontohkan nilai-nilai al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan karakter anak sangat penting. Program parenting berbasis nilai-nilai Islam dapat membantu orang tua memahami pentingnya mendidik anak dengan nilai-nilai al-Quran dan cara menangani kasus perundungan yang mungkin terjadi. Ketiga, madrasah harus menciptakan lingkungan yang mendukung dengan menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap perundungan dan menyediakan sistem pelaporan yang aman bagi korban. Selain itu, konselor sekolah perlu dilibatkan untuk memberikan dukungan psikologis bagi korban dan pelaku perundungan agar keduanya dapat pulih dan belajar dari pengalaman mereka. Keempat, pengintegrasian teknologi dalam pendidikan karakter juga bisa menjadi solusi, seperti penggunaan aplikasi berbasis al-Quran yang mengajarkan nilai-nilai Islami melalui permainan dan interaksi yang menarik bagi siswa.

C. Kesimpulan dan Saran

Fenomena perundungan di tingkat madrasah adalah masalah serius yang memerlukan perhatian segera. Pendidikan karakter berbasis al-Quran dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah perundungan dengan menanamkan nilai-nilai akhlak yang mulia pada siswa. Pendekatan holistik yang melibatkan seluruh komunitas sekolah, orang tua, dan teknologi dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif.

Disarankan agar madrasah lebih proaktif dalam mengimplementasikan program pendidikan karakter berbasis al-Quran dan melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam upaya pencegahan perundungan. Selain itu, perlunya pelatihan bagi guru dan staf madrasah untuk dapat menerapkan nilai-nilai al-Quran dalam pendidikan sehari-hari.

Download Full Teks : PDF

D. Referensi

Aha, Ayu. “Pemerintah Harus Petakan Faktor Penyebab Bullying Anak.” Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, September 29, 2023. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46802/t/Pemerintah%20Harus%20Petakan%20Faktor%20Penyebab%20Bullying%20Anak.

Andryawan, Andryawan, Cindy Laurencia, and Maria Phoebe Tjahja Putri. “Peran Guru Dalam Mencegah Dan Mengatasi Terjadinya Perundungan (Bullying) Di Lingkungan Sekolah.” INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research 3, no. 6 (2023): 2837–50.

Damayanti, Pelangi Dea Sri, Fitri Handayani, Yuli Ramahwati, Suhernah Suhernah, Anisa Dian Cahyani, and Martina Hikmah Tilova. “Peranan Psikologi Pendidikan Untuk Pencegahan Perundungan Siswa Sekolah Dasar.” Counselia; Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam 4, no. 1 (2023): 1–9.

Dubu, Rema Vara Indry, M. Dinah Ch Lerik, R. Pasifikus Christa Wijaya, and Luh Putu Ruliati. “Orientasi Dominasi Sosial Dengan Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja.” Journal of Health and Behavioral Science 2, no. 2 (2020): 121–29.

Gromada, Anna, Gwyther Rees, and Yekaterina Chzhen. “Worlds of Influence: Understanding What Shapes Child Well-Being in Rich Countries,” 2020.

Hasanuddin, Hasanuddin, Ab Halim Tamuri, Andy Chandra, and Muhammad Abrar Parinduri. “BULLYING BEHAVIOR TOWARDS STUDENTS IN ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS: IMPLEMENTATION OF PROBLEM SOLUTIONS.” Psikis: Jurnal Psikologi Islami 9, no. 1 (2023): 12–21.

Jayani, Dwi Hadya. “PISA: Murid Korban ‘Bully’ Di Indonesia Tertinggi Kelima Di Dunia.” databoks, December 12, 2019. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/12/pisa-murid-korban-bully-di-indonesia-tertinggi-kelima-di-dunia.

Menesini, Ersilia, and Christina Salmivalli. “Bullying in Schools: The State of Knowledge and Effective Interventions.” Psychology, Health & Medicine 22, no. sup1 (2017): 240–53.

Olweus, Dan, and Susan P. Limber. “Bullying in School: Evaluation and Dissemination of the Olweus Bullying Prevention Program.” American Journal of Orthopsychiatry 80, no. 1 (2010): 124.

Sari, Dewi Purnama. “Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran.” Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam 1, no. 1 (2017): 1–24.

Tullah, Rahmat. “Penerapan Teori Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar.” Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam 6, no. 1 (2020): 48–55.


Posting Komentar untuk " Pencegahan Perundungan Di Madrasah Melalui Penanaman Pendidikan Karakter Qurani"

close
Banner iklan disini